Halo para pelancong! Saya tahu persis apa yang kamu rasakan setelah berjam-jam menjelajahi megahnya Candi Borobudur: kaki pegal, perut lapar, dan butuh tempat untuk beristirahat sejenak. Di tengah pencarian itu, saya menemukan sebuah oase yang tidak hanya mengisi perut, tetapi juga menenangkan jiwa. Namanya Caping Resto Borobudur. Jujur, awalnya saya hanya mencari tempat makan biasa. Tapi yang saya dapatkan adalah sebuah experience menyeluruh yang membuat tempat ini lebih dari sekadar restoran. Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak kamu masuk dan merasakan apa yang saya rasakan, terutama soal interiornya yang memukau dan suasana Jawa yang begitu kental.
Kesan Pertama: Gerbang Menuju Ketenangan Jawa
Begitu tiba di area parkir, saya sudah merasakan ada yang berbeda. Bukan seperti restoran modern pada umumnya, Caping Resto menyambut dengan arsitektur joglo yang megah dan terbuka. Saya ingat betul, saat pertama kali melangkah masuk, riuh rendah suara dari jalanan seakan lenyap, digantikan oleh alunan musik gamelan yang lembut dan semilir angin sepoi-sepoi. Ini bukan sekadar pintu masuk, ini adalah gerbang menuju ketenangan.
Menyelami Interior Caping Resto: Setiap Sudut Punya Cerita
Inilah bagian yang paling membuat saya jatuh cinta. Pemilik resto ini benar-benar memikirkan setiap detail untuk menciptakan suasana Jawa yang otentik dan mewah.
Baca Juga : Kuliner Magelang Paling Enak
Arsitektur Joglo dan Konsep Terbuka
Struktur utama bangunan menggunakan gaya pendopo atau joglo khas Jawa Tengah. Tanpa banyak dinding, konsep ini membuat sirkulasi udara sangat lancar. Kamu bisa memilih duduk di area mana pun dan tetap merasakan hembusan angin yang sejuk, sambil menatap pemandangan hamparan sawah hijau di kejauhan. Ini adalah tempat nyaman yang sesungguhnya untuk melepas lelah.
Detail Etnik yang Jenius dan Ikonik
Fokus utama saya langsung tertuju pada langit-langitnya. Elemen paling ikonik yang sesuai dengan namanya adalah lampu-lampu yang terbuat dari caping, topi petani khas Jawa. Ini bukan cuma hiasan, tapi sebuah sentuhan jenius yang langsung memberikan karakter kuat pada ruangan. Selain itu, kamu akan menemukan:
- Gebyok Kayu Ukir: Partisi antar ruangan menggunakan gebyok kayu jati dengan ukiran yang rumit dan indah.
- Perabotan Antik: Meja dan kursi yang digunakan bukanlah perabotan massal. Banyak di antaranya adalah furnitur kayu solid bergaya lawas yang kokoh dan artistik.
- Lantai Tegel Kunci: Beberapa area menggunakan lantai tegel kunci dengan motif klasik yang menambah kesan nostalgia.

Harmoni Sempurna dengan Alam
Desain interiornya tidak berhenti di dalam ruangan. Penataannya dibuat seolah menyatu dengan alam sekitar. Dari meja makan, kamu bisa melihat langsung petani yang sedang bekerja di sawah, atau siluet Perbukitan Menoreh saat cuaca cerah. Pengalaman makan menjadi jauh lebih istimewa karena ditemani pemandangan yang begitu hidup dan damai.
Bagaimana dengan Makanannya? Apakah Seindah Tempatnya?
Tentu saja, interior yang indah harus diimbangi dengan makanan yang lezat. Dan Caping Resto berhasil melakukannya. Mereka menyajikan beragam kuliner Magelang dan masakan Nusantara. Untuk Maps nya bisa kamu check di google Maps Caping resto :
Saya sempat mencoba beberapa menu andalan mereka seperti Iga Bakar Madu dan Nasi Goreng Kecombrang. Iganya empuk dengan bumbu yang meresap sempurna, sementara nasi gorengnya punya aroma wangi khas kecombrang yang unik. Untuk anak-anak, tersedia juga pilihan seperti ayam goreng dan kentang goreng, jadi cukup ramah sebagai menu anak. Presentasi makanannya pun cantik, sangat layak untuk diabadikan di media sosialmu.
Rangkuman Pengalaman dan Tips Berguna
Secara keseluruhan, experience saya di Caping Resto jauh melampaui ekspektasi. Ini bukan sekadar makan siang, tapi sebuah paket lengkap relaksasi dan budaya.
- Kenapa Caping Resto Sangat Berkesan Bagi Saya:
- Suasana Tak Terkalahkan: Kombinasi arsitektur Jawa, interior etnik, dan pemandangan sawah menciptakan atmosfer yang sangat menenangkan.
- Sangat Instagramable: Setiap sudutnya adalah spot foto yang potensial, mulai dari lampu caping hingga gebyok ukirnya.
- Pelayanan Ramah: Stafnya sangat ramah dan membantu, menambah kenyamanan selama berada di sana.
- Lokasi Strategis: Sangat dekat dengan pintu keluar Candi Borobudur, menjadikannya pilihan yang sangat praktis.
- Tips dari Pengalaman Saya:
- Pilih Waktu Terbaik: Datanglah saat sore hari (sekitar jam 3-5 sore) untuk mendapatkan cahaya matahari terbaik dan suasana yang lebih syahdu menjelang senja.
- Reservasi Dulu: Saat musim liburan atau akhir pekan, tempat ini bisa sangat ramai. Sebaiknya telepon dulu untuk reservasi agar tidak kecewa.
- Jelajahi Area: Jangan hanya duduk di meja. Ajak keluarga berjalan-jalan di sekitar area resto yang asri. Ada banyak spot cantik untuk dinikmati.
Jadi, Layakkah Dikunjungi?
Jawaban saya: absolut ya. Terutama jika kamu adalah seorang wisatawan yang mencari lebih dari sekadar makanan. Jika kamu mencari tempat makan yang bisa memberikan experience budaya, kenyamanan, dan ketenangan setelah lelah berkeliling, maka Caping Resto Borobudur adalah jawaban yang sempurna. Selain itu di Caping Resto juga ada ATV experience.

Sekarang giliran kamu! Apakah kamu pernah ke sini? Atau mungkin punya rekomendasi cafe Borobudur lain dengan interior yang unik? Bagikan ceritamu di kolom komentar di bawah!
Jika kamu merasa ulasan ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya ke teman-temanmu yang berencana liburan ke Borobudur, ya!